ABSTRAK
Gempa
bumi merupakan gerakan tanah secara tiba-tiba dari suatu region dan bersifat
transient. Pada dasarnya setiap gerakan tanah dapat diukur dengan Seismometer
atau juga disebut Seismograf. Secara garis besar instrumentasi didalam
seismometer terdiri atas mekanik dan elektromagnetik. Instrumentasi mekanik
untuk mengukur, merekam atau mencatat gerakan tanah dalam arah tertentu
tergantung jenis seismometer tersebut. Sedangkan instrumentasi elektromagnetik
merespon terhadap gerakan tanah (ground motion).
Sistem
instrumentasi mekanik seismometer dapat dimodelkan dengan komputasi menggunakan
Matlab dengan Simulink atau Scilab dengan Xcos. Sehingga kita dapat mempelajari
cara kerja mekanik dari seismometer.
LATAR BELAKANG
Dewasa ini, seismometer tidak hanya konvensional
menggambarkan grafiknya pada frame kertas. Kini, seismometer dimodifikasi
secara elektrik sedemikian sehingga dapat mencatat gerakan tanah dalam
bentuk grafik yang bisa diolah secara digital. Untuk itu, kami disini mempelajari
sistem instrumentasi mekanik pada seismometer untuk membuat simulasi model
secara komputasi.
Simulasi dibutuhkan untuk memperkecil
kemungkinan gagal ketika proses produksi purwa rupa. Untuk simulasi kita dapat
menggunakan software Matlab dengan Simulink atau Scilab dengan Xcos. Kami
menggunakan Scilab dengan Xcos dengan alasan penggunaan software yang bebas biaya.
TUJUAN
Dapat memahami cara kerja sistem
instrumentasi mekanik seismometer dengan simulasi komputasi untuk seismometer
digital.
TINJAUAN PUSTAKA
Seismometer merupakan alat yang dirancang untuk merekam atau mencatatgerakan tanah (bumi) dalam arah tertentu. Alat mekanik merekam pergerakan tanahyang diperkuat sedangkan alat elektromagnetik merespon terhadap kecepatan gerak tanah. (N. Tesa)
DASAR TEORI
Gambar 2. Seismometer Sederhana |
Sistem yang dibahas adalah
seismometer vertikal yang berkerja secara translasi dengan skema sistem seperti
dibawah:
Gambar 3. Skema Sistem |
Seismometer bekerja dengan pegas dan damper, system
bekerja ketika tanah bergerak maka semua system ikut bergerak dengan system
pendulum yang bergerak karena renggangan pegas yang dibatasi oleh damper. Alat
pencatat yang terdapat di pendulum akan merekam pada drum yang berputar.
METODOLOGI
Untuk mengetahui cara
kerja seismometer, kita harus
mengetahui setiap gaya yang bekerja pada setiap komponen.
1. Pegas : Pegas adalah suatu benda yang memberikan gaya yang berlawanan saat berdeformasi.
Gambar 4. Persamaan Pegas |
Dengan
f = gaya (Newton)
K = konstanta pegas (N/m)
dx= perubahan panjang pegas (m)
2. Damper : Damper adalah komponen yang melawan gerakan. Komponen ini mendisipasikan energi ke lingkungan.
Gambar 5. Persamaan Damper |
Dengan
f = gaya (newton)
B = konstanta damper (Ns/m)
v = kecepatan (m/s)
3. Seismometer
3. Seismometer
Gambar 6. Skema Seismograf |
Definisi variabel dan konstanta pada sistem
:
- x(t) adalah input berupa perubahan posisi tanah terhadap waktu.
- y(t) adalah output posisi pendulum atau massa terhadap waktu.
- m adalah massa pendulum.
- k adalah konstanta pegas.
- b adalah konstanta damper.
Setelah mengetahui
setiap komponen maka kita membuat free body diagram yang dapat di urai dari
Hukum Newton 3.
Maka free body diagramnya seperti ini :
Gambar 7. Free Body Diagram |
Dengan asumsi meregang,
maka percepatan a mengarah ke atas dan fk
dan fb berlawanan arah dengan
pergerakan maka persamaannya menjadi :
Dengan menentukan nilai konstanta pegas k = 60 dan konstanta damper b = 0.32 juga massa pendulumnya m = 1, Maka Bentuk dan model simulasinya:
Gambar 8. Model Simulasi X-Cos |
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dengan hasil grafik :
Gambar 9. Grafik 1 |
Kurva hitam adalah
pergerakan tanah sedangkan kurva hijau adalah pergerakan pendulum terhadap
gerakan tanah. Kurva hijau dan hitam bergerak ralatif terhadap waktu dan sumbu
x=0. Disana terdapat distorsi pada kurva hijau terhadap kurva hitam, ini
disebabkan karena pergerakan pendulum setelah system bergerak. Gerakan
translasi yang bekerja pada pegas dan damper mengalami osolasi terlebih dahulu.
Kurva inilah yang
terekam atau tercatat pada frame di roll drum yang dapat dibaca dalam
seismometer sebagai besar getaran pergerakan tanah (magnitude) dalam skala Richter.
Berikutnya kita coba mengubah massa pendulum dalam
sistem.
Gambar 10. Grafik 2 |
Diatas adalah hasil
grafik yang massa pendulumnya ditingkatan. Secara pemahaman dan empiris jika
massa dinaikkan maka sistem translasi lebih lama untuk kembali ke keadaan
semula sehingga yang terjadi adalah semakin jauh dan besar distorsi gerakan
pendulum terhadap gerakan tanah.
Gambar 11. Grafik 3 |
Grafik diatas
menunjukan perbedaan massa pendulum ketika diturunkan. Ketika diturunkan maka
sistem translasi akan lebih cepat kembali ke keadaan semula sehingga distorsi
lebih sedikit dan lebih kecil terhadap gerakan tanah.
Ketika kita mengubah nilai konstanta pegas atau
damper tidak akan berpengaruh banyak terhadap sistem. Ini dikarenakan massa
konstan, ketika massa pendulum konstan maka gerakan system.
translasi tidak banyak
berubah. Karena jika nilai konstanta pegas dan damper dinaikkan maka sistem
akan semakin kaku karena kemamuan disipasi energy yang kecil. Jika konstanta
diperkecil maka sistem akan lebih sulit kembali ke posisi asal sehingga grafik
semakin banyak distorsi.
Semua tergantung pada
skala yang ditentukan pada frame. Jika menyesuaikan pegas atau damper yang
digunakan disesuaikan dengan besar skala pada frame agar tidak ada kesalahan
pembacaan.
Pada sistem ini pegas dan damper disusun parallel
maka jika nilai konstanta pegas atau damper diperbesar salah satu melebihi yang
lain hasilnya akan mendekati pergerakan tanah. Karena jika salah satu
diperbesar maka semakin kaku sistem tersebut. Semakin kaku pegas atau semakin
besar redaman energy yang dihasilkan damper maka membuat sistem semaik kaku.
Dengan ini simpangan distorsi atau ∆x akan semakin kecil dan cenderung
mendekati bentuk grafik pergerakan tanah.
KESIMPULAN
Sistem
instrumentasi mekanik pada seismometer dapat dimodelkan dengan metode komputasi
menggunakan Scilab dengan Xcos. Dengan fungsi komputasi tersebut maka dapat
diperoleh dasar sistem instrumentasi mekanik seismometer yang dapat digunakan
secara elektronik dan digital. Dengan keluaran berupa grafik dalam frame skala
Richter pada data digital.
Seismometer bekerja dengan 3 komponen utama yang
nilai variabelnya dapat divariasikan. Massa, konstanta pegas dan konstanta
damper. Variasi pada massa berpenharuh pada hasil keluaran grafik. Dengan massa
yang semakin besar maka
distorsi
pada pergerakan tanah semakin besar atau semakin tidak menyerupai input begitu
sebaliknya dengan massa yang semakin kecil.
Konstanta
pegas dan kosntanta damper memiliki kesamaan yang parallel. Ini disebabkan pada
sistem translasi seismometer keduanya dipadang parallel. Jika berbanding
terbalik dengan massa, jika nilai kedua konstanta diperkecil maka distorsi pada
gerakan tanah semakin besar karena semakin sulit sistem kembali ke posisi awal.
Sebaliknya, jika keduanya diperbesar maka akan semakin rigid atau kaku dan ∆x
semakin kecil.
Semua tergantung pada skala yang ditentukan pada
frame. Jika menyesuaikan pegas atau damper yang digunakan disesuaikan dengan
besar skala pada frame agar tidak ada kesalahan pembacaan.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Ing. Sihana. Diktat
Dinamika Sistem. Indonesia. Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada.
IRIS. One-Pager-7.
USA. New
Mexico Institute of Mining and Technology.
Lowrie, William. Fundamentals of Geophysics. United Kingdom : Cambridge university
press.
Udias, Agustin vallina. Principles of Seismology. United Kingdom
: Cambridge university press.
gambar:
titanium alloys products of Teton Electronics
BalasHapusFind the latest blue titanium cerakote Titanium alloys products ford fusion titanium of Teton Electronics. titanium solvent trap We black titanium fallout 76 supply your best of the titanium bmx frame finest products by your phone with top-rated and unique