INTISARI
Briket
adalah bahan bakar alternatif yang menyerupai arang tetapi terbuat/tersusun
dari bahan non kayu. Briket dibuat dengan proses pirolisis (pembakaran an
aerobik). Banyak bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan
briket, contohnya sekam padi, jerami, batok kelapa, serbuk gergaji,
dedaunan dan lain-lain. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat briket
akan melalui proses pembakaran tidak sempurna sehingga tidak sampai
menjadi abu. Pada pemanasan ini prosesnya dilakukan pada tempat yang
vakum Selanjutnya arang sekam tersebut dicampur dengan perekat,
dipadatkan dan dikeringkan kemudian disebut sebagai briket.
Briket
biasanya digunakan untuk memasak dan untuk melakukan proses pembakaran. Briket
juga bisa digunakan untuk membuat pembangkit listrik tenaga uap. Karena pada
dasarnya briket juga dapat digunakan sebagai pengganti batubara. Kandungan
dalam briket adalah karbon, abu dan komponen volatile.
Dalam proses pembakaran briket yang baik adalah
briket yang dapat menghasilkan kalor yang besar. Faktor-faktor
yang mempengaruhi besar dan kecilnya kalor adalah kandungan karbonnya. dan
kualitas briket yang baik adalah yang memiliki kandungan abu yang sedikit.
semakin sedikit kandungan abunya maka akan semakin baik dan standarnya dalam
briket adalah minimal komposisi abunya adalah 8%.
METODE UMUM
Untuk
melakukan proses pembuatan briket pertama harus menentukan bahan baku pembuatan
briket. Umumnya bahan baku yang digunakan adalah limbah yang memungkinkan
untuk dijadikan briket. Keuntungannya menggunakan limbah sebagai bahan baku
pembuatan briket adalah murah atau bahkan bisa gratis, lalu dapat mengurangi
pencemaran lingkungan akibat limbah sehingga ramah lingkungan.
Proses
pembuatan briket cukup sederhana dan dapat dikerjakan sendiri tanpa
membutuhkan peralatan khusus dan tidak membutuhkan banyak tenaga.
Gambaran mudahnya adalah bahan baku briket kita panaskan dalam tempat yang
vakum sehingga menghitam, lalu kita haluskan kemudian dicetak. Proses lebih
jelasnya adalah sebagai berikut.
1.
Pengurangan Kadar Air
Bahan
baku yang akan digunakan untuk membuat briket pertama harus dikurangi kadar
airnya, sehingga proses pemanasan pada ruang vakum akan sempurna. apabila
terdapat air dalam bahan baku tersebut akan merusak hasil pembakaran bahan
baku. Proses pengurangan kadar air ini bisa dilakukan dengan penjemuran.
Apabila bahan baku pembuatan briket sudah memiliki kadar air yang sangat
sedikit maka bisa langsung melakukan tahapan proses berikutnya.
2.
Pirolisis
Proses
ini merupakan proses utama dalam pembuatan briket yaitu pemanasan atau
pembakaran bahan baku. Proses ini dapat dikatakan sebagai proses
pengarangan. Bahan baku dibuat arang dengan cara pengarangan manual
melalui tong kemudian dibakar atau dipanaskan dan ditutup hingga hanya ada
sedikit ventilasi pada tong tersebut. Proses pengarangan menggunakan sistem
pembakaran tidak sempurna. Maksud pembakaran tidak sempurna adalah pembakaran
dimana pasokan oksigen dibatasi. Pembakaran dilakukan diruangan tertutup dengan
adanya sedikit pemasukan oksigen. Dengan metode pembakaran seperti ini maka apabila bahan
baku telah dibakar hingga hitam tapi tidak sampai menjadi abu. Berbeda
dengan pembakaran sempurna yang dilakukan di ruang terbuka, maka benda
yang dibakar akan habis hingga menjadi abu. biasanya proses ini terjadi pada
suhu 150oC – 300oC.
3. Perekatan
Bahan
baku yang telah menghitam setelah melalui proses pirolisis kemudian dikumpulkan
dan dibentuk. Namun sebelum dibentuk material di haluskan hingga menjadi serbuk
atau bentuk yang kecil-kecil lalu dicampur dengan bahan perekat. Bahan perekat
yang dapat digunakan bermacam-macam, bisa tepung kanji atau tanah liat. Kita
contohkan proses ini menggunakan tepung kanji karena memiliki kerekatan yang
kuat. Perbandingan berat untuk mencampur tepung kanji dengan
material adalah 10 : 1 . Dimana materialnya 10 dan tepung kanjinya adalah 1.
Lalu ditambahkan air dengan perbandingan berat 1 : 1 terhadap material,
kemudian diaduk hingga rata lalu dipanaskan sebentar.
4.
Pembentukan
Bahan
hasil campuran antara material hasil pirolisis, air dan tepung kanji
selanjutnya dibentuk menggunakan cetakan. Bahan hasil campuran dimasukan
kedalam cetakan dan ditekan dengan tekanan yang besar sekitar 140-200 kg/cm^2.
Dengan tekanan ini membuat hasil cetakan benar-benar terbentuk sesuai dengan
cetakannya. Lalu setelah dicetak material dikurangi kadar airnya lagi karena
dalam proses perekatan terjadi penambahan air. Cara yang digunakan bisa dengan
penjemuran atau dengan dioven dalam suhu tinggi hingga benar-benar kering.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ketergantungan
yang besar pada sumber energi fosil (minyak bumi dan batu bara) telah
menyebabkan terjadinya eksploitasi besar-besaran pada kedua sumber energi
tersebut, sehingga dikhawatirkan pada energi tersebut akan cepat terkuras habis
karena keduanya merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.
Pemanfaatan limbah pertanian ataupun limbah industri merupakan salah satu
altrernatif pengganti bahan bakar dengan mengubahnya menjadi briket arang.
Hasil
dari pembuatan briket ini adalah bahan bakar baru yang dapat dijadikan
pengganti dari bahan bakar yang telah ada saat ini. Bahan bakar adalah bahan
yang dapat meneruskan proses pembakaran tersebut dengan sendirinya disertai
dengan pengeluaran kalor. Briket dapat digunakan menjadi bahan bakar untuk
memasak didalam tungku briket atau digunakan untuk bahan bakar membuat listrik
seperti PLTU dari pembakaran briket.
Kelebihan
penggunaan briket ini adalah ramah lingkungan dan bernilai ekonomis krena bahan
baku diambil dari limbah-limbah. Briket merupakan bahan bakar yang mengandung
karbon, mempunyai nilai kalor yang tinggi dan dapat menyala dalam waktu yang
lama. panas yang dihasilkan oleh briket relatif lebih tinggi dibandingkan
dengan kayu biasa dan nilai kalor dapat mencapai 5.000 kalori. Briket bila
dibakar tidak menimbulkan asap atau bau tergantung pada bahan bakunya dan bila
briket dibakar tidak perlu diberikan pengipasan atau pemberian udara. Teknologi
pembuatan briket cukup sederhana dan peralatannya juga sederhana.
Penggunaan briket contonya adalah
untuk memasak dalam kompor. Briket yang biasanya berbentuk silinder di masukan
ke dalam lubang wadah briket dalam kompor briket lalu disulut api sedikit
kemudian briket siap digunakan untuk memasak. Memadamkan kompor ini sangat
mudah dan sangat aman. Cukup menutup saluran udara masuk di bawah dengan abu
atau pasir, udara tidak masuk.
Dalam penggunaan briket pada PLTU sama seperti penggunaan batu bara. Briket
dibakar sehingga menaikan suhu ruangan yang besar untuk memutar turbin.
Kualitas briket yang baik adalah
yang memiliki kandungan karbon yang besar dan kandungan abu yang sedikit.
Sehingga mudah terbakar, menghasilkan energi panas tinggi dan tahan lama. Sementara Briket kualitas rendah yang berbau menyengat
saat dibakar, sulit dinyalakan
dan tidak tahan lama. Jumlah kalori yang yang baik dalam briket adalah 5000
kalori dan kandungan abunya hanya 8%.
DAFTAR PUSTAKA
mo tanya, ini admin ngepostnya tahun berapa?
BalasHapus